1. Mona Lisa
- Deskripsi: “Mona Lisa” adalah lukisan potret wanita yang terkenal, yang diyakini merupakan Lisa Gherardini, istri seorang pedagang Florentine. Diciptakan antara tahun 1503 dan 1506, lukisan ini saat ini dipajang di Museum Louvre, Paris.
- Teknik: Leonardo menggunakan teknik sfumato, yang memberikan efek transisi halus antara warna dan menciptakan kedalaman yang realistis. Latar belakang yang kabur juga menambah kesan misterius pada potret ini.
- Makna: Ekspresi wajah Mona Lisa, yang seolah-olah tersenyum, telah menjadi subjek banyak spekulasi dan interpretasi. Senyuman ini mencerminkan kompleksitas emosi manusia, yang menjadi ciri khas dalam karya Leonardo. Karya ini juga dianggap merepresentasikan idealisme kecantikan dan keanggunan Renaisans.
2. The Last Supper
- Deskripsi: “The Last Supper” adalah mural yang menggambarkan perjamuan terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya, diciptakan antara 1495 dan 1498 untuk dinding gereja Santa Maria delle Grazie di Milan.
- Teknik: Leonardo menggunakan teknik tempera dan minyak di atas plester, meskipun metode ini menyebabkan kerusakan lebih cepat. Komposisi lukisan yang dinamis dengan pengaturan posisi murid yang berbeda-beda menciptakan rasa dramatis.
- Makna: Lukisan ini menangkap momen ketika Yesus mengumumkan bahwa salah satu murid-Nya akan mengkhianati-Nya. Ekspresi dan postur masing-masing murid mengekspresikan berbagai emosi, dari kejutan hingga kebingungan, menggambarkan hubungan kompleks antara pengkhianatan dan persahabatan.
3. Vitruvian Man
- Deskripsi: Meskipun bukan lukisan, “Vitruvian Man” adalah gambar yang menggambarkan proporsi tubuh manusia, berdasarkan tulisan arsitek Romawi Vitruvius. Gambar ini dibuat sekitar tahun 1490.
- Teknik: Menggunakan pensil dan tinta di atas kertas, Leonardo menggabungkan seni dan ilmu pengetahuan, menunjukkan pemahaman mendalam tentang anatomi manusia.
- Makna: Gambar ini mencerminkan pencarian Leonardo akan kesempurnaan dalam bentuk manusia, serta hubungan antara manusia dan alam semesta. Ini menjadi simbol Renaisans dan keterhubungan antara seni dan sains.
Karya-karya Leonardo da Vinci seperti “Mona Lisa” dan “The Last Supper” tidak hanya menunjukkan keahlian tekniknya, tetapi juga memperlihatkan kedalaman emosional dan filosofi yang kompleks. Karya-karya ini tetap relevan hingga saat ini, menginspirasi seniman dan ilmuwan di seluruh dunia.